Bahaya Perlukaan dan Pemotongan Genitalia Perempuan (P2GP): Antara Tradisi dan Hak Asasi
Apa Itu P2GP?
Perlukaan dan Pemotongan Alat Kelamin Perempuan (P2GP) atau Female Genital Mutilation (FGM) adalah praktik yang melibatkan pemotongan atau perlukaan pada organ genital perempuan. Tindakan ini sering kali dilakukan dengan alasan tradisi, budaya, atau keyakinan tertentu, meskipun tidak memiliki manfaat kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan P2GP menjadi empat tipe, mulai dari mengeluarkan sebagian klitoris hingga penyempitan lubang vagina dengan menjahit labia. Semua bentuknya mempunyai dampak serius terhadap kesehatan fisik dan psikologis perempuan.

Dampak Buruk P2GP
P2GP membawa risiko yang besar, baik dalam jangka pendek maupun panjang:
Dampak Kesehatan Fisik
Perdarahan hebat yang bisa berakhir pada kematian.
Infeksi serius akibat prosedur yang tidak steril.
Nyeri kronis dan komplikasi saat melahirkan.
Dampak Psikologis
Trauma dan gangguan kecemasan.
Depresi akibat pengalaman menyakitkan yang sering dilakukan tanpa persetujuan.
Rasa takut terhadap hubungan seksual akibat luka yang ditimbulkan.
Dampak Sosial dan Hak Asasi
Pelanggaran hak perempuan atas integritas tubuhnya.
Praktik ini sering kali dilakukan pada anak perempuan yang belum cukup umur untuk memberikan persetujuan.
P2GP tidak memiliki manfaat medis, namun tetap bertahan di beberapa komunitas sebagai bagian dari "peralihan menuju kedewasaan."

Status Hukum dan Upaya Pencegahan
Banyak negara yang melarang P2GP karena dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Di Indonesia, praktik ini masih ditemukan di beberapa daerah dengan bentuk yang lebih ringan, seperti "sunat perempuan," meskipun sudah ada berbagai upaya untuk menghapusnya.
Organisasi internasional seperti WHO, UNICEF, dan Komnas Perempuan terus mengkampanyekan pendukung P2GP melalui:
Edukasi kepada masyarakat tentang dampak buruknya.
Pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk menolak dan melaporkan praktik ini.
Pemberdayaan perempuan agar mereka berani menolak praktik ini.
Dampak pada Kesehatan Seksual
FGM berdampak besar pada kesehatan dan fungsi seksual wanita. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hasrat dan kepuasan seksual karena hilangnya jaringan sensitif. Selain itu, terbentuknya jaringan parut dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual, yang sangat mempengaruhi hubungan intim.

Kesimpulan
P2GP adalah praktik berbahaya yang tidak memiliki manfaat medis dan justru membahayakan perempuan secara fisik dan psikologis. Menghapus praktik ini membutuhkan kerja sama dari pemerintah, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, dan perempuan itu sendiri. Pendidikan dan kesadaran menjadi kunci utama untuk mengubah budaya yang masih mempertahankan praktik ini.
Mari bersama-sama menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan mendukung hak mereka untuk hidup sehat dan bermartabat.